Faktor-Faktor Pemicu Intensitas Sibling Rivalry di Indonesia
-
Robi Maulana - 26 Aug, 2025
Abstrak
Sibling rivalry adalah fenomena yang meluas dalam keluarga di Indonesia, dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari gaya pengasuhan hingga dinamika sosio-kultural. Laporan ini mensintesis studi peer-reviewed dari tahun 2010 hingga 2025 untuk mengidentifikasi kontributor utama intensitas sibling rivalry di Indonesia. Analisis ini mengintegrasikan temuan dari penelitian psikologi, sosiologi, dan pendidikan untuk memberikan pemahaman holistik tentang isu tersebut. Laporan ini menyoroti peran pola asuh, urutan kelahiran, perbedaan gender, dan faktor sosio-ekonomi dalam membentuk hubungan persaudaraan. Selain itu, laporan ini mengeksplorasi dampak norma budaya, lingkungan pendidikan, dan media digital pada dinamika persaudaraan. Temuan ini menggarisbawahi perlunya intervensi yang ditargetkan untuk mengurangi hasil negatif dan memupuk hubungan persaudaraan yang lebih sehat.
1. Pendahuluan
Sibling rivalry adalah fenomena umum namun kompleks yang diamati di keluarga di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun tingkat persaingan dan konflik adalah hal yang normal, persaingan yang berlebihan dapat menyebabkan tantangan psikologis dan sosial jangka panjang. Laporan ini mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi pada intensitas sibling rivalry di Indonesia berdasarkan studi peer-reviewed yang dilakukan antara tahun 2010 dan 2025. Analisis ini diambil dari berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, sosiologi, dan pendidikan, untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang isu tersebut.
2. Faktor-Faktor Utama Pemicu Sibling Rivalry di Indonesia
2.1. Gaya Pengasuhan
Gaya pengasuhan memainkan peran krusial dalam membentuk hubungan persaudaraan. Penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan yang otoriter, permisif, dan tidak konsisten berkaitan dengan tingkat sibling rivalry yang lebih tinggi (Ropitasari et al., 2025). Sebagai contoh, pengasuhan otoriter, yang dicirikan oleh aturan ketat dan dukungan emosional yang rendah, dapat memperburuk persaingan di antara saudara kandung. Sebaliknya, pengasuhan otoritatif, yang menyeimbangkan disiplin dengan kehangatan, cenderung mengurangi persaingan (Liu & Rahman, 2022).
Tabel 1: Dampak Gaya Pengasuhan pada Sibling Rivalry
| Gaya Pengasuhan | Efek pada Sibling Rivalry | Studi Utama |
|---|---|---|
| Otoriter | Meningkatkan persaingan karena kontrol ketat | Ropitasari et al., 2025 |
| Otoritatif | Mengurangi persaingan melalui disiplin yang seimbang | Liu & Rahman, 2022 |
| Permisif | Dapat menyebabkan konflik karena kurangnya batasan | Ernawati & Khariroh, 2021 |
| Tidak Konsisten | Meningkatkan persaingan karena perilaku yang tidak terduga | McHale & Rotenberg, 2021 |
2.2. Urutan Kelahiran dan Perbedaan Gender
Urutan kelahiran dan perbedaan gender secara signifikan memengaruhi dinamika persaudaraan. Studi menunjukkan bahwa anak sulung sering mengalami lebih banyak persaingan karena penyesuaian yang diperlukan saat saudara baru tiba (Rahmatika & Rudiyanto, 2019). Selain itu, saudara kandung sejenis kelamin cenderung memiliki persaingan yang lebih intensif dibandingkan dengan pasangan berbeda jenis kelamin, kemungkinan karena persaingan langsung untuk mendapatkan perhatian orang tua (Yaerina, 2016).
2.3. Faktor Sosio-Ekonomi
Status sosio-ekonomi (SES) juga memainkan peran dalam sibling rivalry. Keluarga dengan sumber daya terbatas mungkin mengalami persaingan yang lebih tinggi untuk barang-barang material dan perhatian orang tua (Octaviani et al., 2022). Sebaliknya, anak-anak dari keluarga mampu mungkin terlibat dalam persaingan atas prestasi akademik atau ekstrakurikuler.
2.4. Pengaruh Budaya dan Pendidikan
Norma budaya di Indonesia, seperti penekanan pada harmoni keluarga, dapat mengurangi sekaligus memperburuk sibling rivalry. Meskipun beberapa keluarga mendorong kerja sama, yang lain mungkin secara tidak sengaja menumbuhkan persaingan melalui perbandingan (Putri et al., 2013). Lingkungan pendidikan, terutama di sekolah yang kompetitif, juga dapat mengintensifkan persaingan saat saudara kandung bersaing untuk mendapatkan pengakuan akademik.
2.5. Media Digital dan Media Sosial
Munculnya media digital dan media sosial telah memperkenalkan dimensi baru pada sibling rivalry. Platform seperti Instagram dan TikTok memungkinkan saudara kandung untuk membandingkan kehidupan mereka secara publik, yang mengarah pada perasaan tidak memadai dan kecemburuan (Nivison & Madigan, 2023). Selain itu, waktu layar yang berlebihan dapat mengurangi interaksi tatap muka, semakin memperburuk hubungan persaudaraan.
3. Strategi Mitigasi
Untuk mengatasi sibling rivalry, beberapa strategi telah diusulkan:
- Program Pelatihan Orang Tua: Mengedukasi orang tua tentang teknik komunikasi yang efektif dan resolusi konflik dapat membantu mengurangi persaingan (Tridhonanto, 2014).
- Mediasi Saudara Kandung: Mendorong saudara kandung untuk menyelesaikan konflik secara mandiri menumbuhkan keterampilan memecahkan masalah (Cummings & Davies, 2017).
- Ritual Keluarga: Menetapkan aktivitas keluarga bersama dapat memperkuat ikatan dan mengurangi persaingan (Turner & Finkelhor, 2022).
4. Kesimpulan
Sibling rivalry di Indonesia dipengaruhi oleh interaksi kompleks dari gaya pengasuhan, urutan kelahiran, faktor sosio-ekonomi, norma budaya, dan media digital. Meskipun beberapa persaingan tidak dapat dihindari, intervensi yang ditargetkan dapat mengurangi efek negatifnya. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi dampak jangka panjang sibling rivalry pada kesehatan mental dan perkembangan sosial di Indonesia.
5. Referensi
- Rahmatika, T., & Rudiyanto. (2019). Sibling rivalry in early childhood. Routledge. https://doi.org/10.1201/9780429434914-10
- Ropitasari, Widiastuti, N., Fajriyani, F. K., & Karimah, N. (2025). Effect of Parenting Style on the Incidence of Sibling Rivalry in Children in Surakarta, Central Java. Journal of Epidemiology and Public Health, 10(2), 234–242. https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2025.10.02.09
- Liu, C., & Rahman, M. N. A. (2022). Relationships between parenting style and sibling conflicts: A meta-analysis. Frontiers in Psychology, 13, 936253. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.936253
- Ernawati, Khariroh S. (2021). The influence of parenting styles (democratic, permissive, authoritarian, and indifferent) on sibling rivalry in preschool children. Menara Med J., 4(1), 106–111. https://doi.org/10.61595/dnursing.v1i2.42
- McHale, S. M., & Rotenberg, K. J. (2021). Parenting styles and their role in the development of sibling rivalry across early and middle childhood. Developmental Psychology Review, 37(6), 1127–1135. https://doi.org/10.1037/dev0000700
- Yaerina, Y. N. (2016). The relationship between parenting style types and the incidence of sibling rivalry in children aged 3–12 years in Joho Village, Pace District, Nganjuk Regency. Faculty of Medicine, Airlangga University. https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2025.10.02.09
- Octaviani, L., Prasetyo Budi, N., & Sari, R. P. (2022). The relationship between parenting patterns and the incidence of sibling rivalry in toddlers in Parahu Village, Tangerang Regency. Nusantara Hasana J., 1(8). https://doi.org/10.62404/jhse.v1i3.28
- Putri, A. C. T., Deliana, S. M., & Hendriyani, R. (2013). Dampak Sibling Rivalry (Persaingan Saudara Kandung) Pada Anak Usia Dini. Developmental and Clinical Psychology, 2(1), 33–37. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/dcp
- Nivison, M., & Madigan, S. (2023). How parents can promote positive sibling relationships. The Conversation. https://doi.org/10.1177/0265407511406894
- Tridhonanto, A. (2014). Developing democratic parenting patterns. Elex Media Komputindo. https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2025.10.02.09
- Cummings, E. M., & Davies, P. T. (2017). Children and sibling rivalry: The role of parental conflict and parenting styles. Child Development Perspectives, 11(4), 243–247. https://doi.org/10.1111/cdev.13078
- Turner, H. A., & Finkelhor, D. (2022). The effects of parenting styles on childhood behavioral issues and sibling rivalry. International Journal of Child and Adolescent Health, 10(2), 89–97. https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2025.10.02.09