Conditioning

Conditioning

Definisi dari Conditioning

Conditioning adalah proses belajar di mana respons seseorang terhadap suatu stimulus dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. Ada dua jenis utama dari conditioning yaitu kondisioning klasikal dan kondisioning operan. Kondisioning klasikal melibatkan asosiasi antara stimulus tidak bersyarat dan stimulus bersyarat, sementara kondisioning operan melibatkan asosiasi antara perilaku dan konsekuensinya.

Definisi Conditioning menurut para ilmuwan

Pavlov (1927) mengembangkan teori kondisioning klasikal, di mana ia mengamati bahwa anjing dapat belajar untuk mengeluarkan air liur pada stimulus yang sebelumnya tidak terkait dengan makanan jika stimulus tersebut diasosiasikan dengan makanan secara konsisten.

Skinner (1938) memperkenalkan kondisioning operan, yang melibatkan penguatan atau hukuman untuk memodifikasi perilaku. Skinner menggunakan skinner box untuk menunjukkan bagaimana perilaku dapat dikendalikan oleh konsekuensi.

Watson (1920) menguji prinsip kondisioning klasikal pada manusia melalui eksperimen Little Albert, yang menunjukkan bahwa emosi dapat dipelajari melalui asosiasi stimulus.

Thorndike (1911) mengemukakan hukum efek, yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang memuaskan akan lebih mungkin diulang, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan akan kurang mungkin diulang.

Bandura (1977) berkontribusi pada pemahaman kondisioning dengan teorinya tentang pembelajaran sosial, di mana individu belajar perilaku baru melalui observasi dan peniruan.

Contoh kasus

Kasus A

Seseorang yang mengembangkan rasa takut terhadap anjing setelah digigit oleh anjing dapat mengalami kondisioning klasikal, di mana stimulus anjing menjadi asosiasi dengan rasa takut.

Kasus B

Seorang pelatih anjing yang menggunakan hadiah untuk mendorong perilaku baik pada anjing mengaplikasikan prinsip kondisioning operan, di mana hadiah berfungsi sebagai penguatan positif.

Kasus C

Seorang guru yang memberi pujian kepada siswa setiap kali mereka menjawab pertanyaan dengan benar menggunakan kondisioning operan untuk memperkuat perilaku positif.

Kasus D

Seorang anak yang belajar menggunakan toilet karena mendapatkan hadiah setiap kali mereka menggunakan toilet dengan benar mengalami kondisioning operan.

Istilah terkait

  1. Kondisioning Klasikal
  2. Kondisioning Operan
  3. Penguatan
  4. Hukuman

FAQs mengenai Conditioning

Apa itu conditioning dalam psikologi? Conditioning adalah proses belajar di mana respons seseorang terhadap suatu stimulus dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya dan dapat melibatkan asosiasi antara stimulus dan respons.

Apa perbedaan antara kondisioning klasikal dan kondisioning operan? Kondisioning klasikal melibatkan asosiasi antara stimulus yang tidak bersyarat dan stimulus yang bersyarat, sedangkan kondisioning operan melibatkan asosiasi antara perilaku dan konsekuensinya.

Siapa yang mengembangkan teori kondisioning klasikal? Ivan Pavlov (1927) adalah tokoh utama yang mengembangkan teori kondisioning klasikal melalui eksperimennya dengan anjing.

Apa itu hukum efek menurut Edward Thorndike? Hukum efek menyatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang memuaskan lebih mungkin diulang, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan kurang mungkin diulang.

Bagaimana B.F. Skinner mengembangkan teori kondisioning operan? B.F. Skinner (1938) mengembangkan teori kondisioning operan dengan menunjukkan bahwa perilaku dapat dikendalikan oleh penguatan dan hukuman menggunakan eksperimen di skinner box.

Apa itu pembelajaran sosial menurut Albert Bandura? Pembelajaran sosial adalah proses di mana individu belajar perilaku baru melalui observasi dan peniruan orang lain.

Bagaimana kondisioning klasikal dapat diterapkan dalam terapi? Kondisioning klasikal dapat diterapkan dalam terapi untuk mengubah respons emosional terhadap stimulus tertentu, seperti dalam terapi desensitisasi sistematis untuk fobia.

Apa yang dimaksud dengan penguatan dalam kondisioning operan? Penguatan adalah konsekuensi yang meningkatkan kemungkinan perilaku tertentu terjadi lagi di masa depan.

Bagaimana eksperimen Little Albert menunjukkan kondisioning emosional? Eksperimen Little Albert menunjukkan bahwa emosi seperti ketakutan dapat dipelajari melalui asosiasi antara stimulus netral dan stimulus yang menakutkan.

Apa contoh dari kondisioning operan dalam kehidupan sehari-hari? Contoh dari kondisioning operan termasuk penggunaan hadiah untuk mendorong perilaku positif pada anak-anak atau hewan peliharaan.

Referensi Conditioning

  1. Pavlov, I. P. (1927). Conditioned Reflexes. Oxford University Press.
  2. Skinner, B. F. (1938). The Behavior of Organisms: An Experimental Analysis. Appleton-Century.
  3. Watson, J. B. (1920). Conditioned Emotional Reactions. Journal of Experimental Psychology, 3(1), 1-14.
  4. Thorndike, E. L. (1911). Animal Intelligence: An Experimental Study of the Associative Processes in Animals. The Macmillan Company.
  5. Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice-Hall.
  6. Hull, C. L. (1943). Principles of Behavior. D. Appleton-Century Company.
  7. Tolman, E. C. (1932). Purposive Behavior in Animals and Men. Appleton-Century-Crofts.
  8. Rescorla, R. A., & Wagner, A. R. (1972). A Theory of Pavlovian Conditioning: Variations in the Effectiveness of Reinforcement and Nonreinforcement. In Black, A. H., & Prokasy, W. F. (Eds.), Classical Conditioning II: Current Research and Theory (pp. 64-99). Appleton-Century-Crofts.
  9. Premack, D. (1965). Reinforcement Theory. In Spence, K. W. (Ed.), Behavior Theory and the Concepts of Reinforcement (pp. 185-216). Wiley.
  10. Kandel, E. R. (2001). The Molecular Biology of Memory Storage: A Dialog between Genes and Synapses. Science, 294(5544), 1030-1038.